Bagi para pecinta kegiatan alam bebas seperti mendaki gunung atau menjelajah hutan, memahami dasar-dasar survival adalah hal yang sangat penting. Salah satu pengetahuan yang wajib dimiliki adalah mengenali tanaman liar yang dapat dikonsumsi ketika kita ke habisan logistik makanan di tengah hutan atau tersesat berhari-hari di pendakian gunung.
Kondisi alam di hutan yang tak bisa diprediksi sering kali menyebabkan pendaki kehabisan bekal atau bahkan tersesat. Dalam situasi seperti itu, kemampuan untuk mencari sumber makanan dari alam bisa menjadi penyelamat. Untungnya, hutan Indonesia menyimpan banyak jenis tanaman yang aman untuk dikonsumsi, asalkan kita bisa membedakan mana yang bisa dimakan dan mana yang beracun.
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman liar yang umum ditemukan di hutan dan dapat dikonsumsi jika keadaan darurat.
1. Buah Murbei
 |
Tanaman liar buah murbei | unsplash stoon
|
Buah murbei tumbuh secara alami di hutan-hutan Indonesia dan memiliki bentuk menyerupai anggur atau stroberi, meskipun ukurannya kecil dan tidak beraturan. Buah muda berwarna merah dan akan berubah menjadi ungu tua saat matang. Rasanya manis asam, menyegarkan, dan bisa membantu mengurangi rasa haus.
2. Pohpohan
 |
Pilea melastomoides | tanaman liar pohpohan
|
Biasanya tumbuh di dataran tinggi antara 700–1.750 mdpl, pohpohan kerap dijadikan lalapan oleh masyarakat. Selain bisa dimakan langsung, daun pohpohan juga dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti meredakan nyeri otot dan menstabilkan tekanan darah.
3. Cantigi Gunung
 |
Buah cantigi gunung sudah matang |
Cantigi gunung tumbuh subur di daerah pegunungan Jawa pada ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Daun dan buahnya bisa dimakan, sementara batangnya cukup keras dan sering dimanfaatkan sebagai bahan bakar alami saat di alam terbuka.
4. Honje (Kecombrang)
 |
bunga honje kecombrang sedang mekar |
Tanaman dengan bunga merah mencolok ini bisa dikonsumsi bagian daun, bunga, dan buahnya. Rasanya agak asam sebelum dimasak, namun akan lebih enak setelah diolah. Honje juga mengandung air, sehingga membantu mencegah dehidrasi.
5. Alang-Alang
 |
alang alang |
Rumput berdaun panjang ini banyak dijumpai di jalur pendakian. Bagian batang bawahnya bisa dihisap seperti tebu karena memiliki rasa manis alami yang menyegarkan.
6. Ciplukan
.jpg) |
buah ciplukan |
Ciplukan mudah dikenali karena buahnya dibungkus oleh kelopak menyerupai lentera kecil. Biasanya tumbuh di area terbuka yang terkena sinar matahari. Buahnya memiliki rasa sepat dan asam saat muda, namun akan manis ketika matang. Selain itu, ciplukan juga dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
7. Semanggi
 |
daun semanggi dan tetes embun |
Tanaman ini sering tumbuh di tempat lembab dan rimbun. Ciri khasnya adalah daun berbentuk hati yang tumbuh berkelompok. Daun semanggi dapat dimakan langsung setelah dicuci bersih.
8. REBUNG
 |
Bambu rebung |
Meski jarang ditemukan di beberapa jalur hutan, bambu muda (rebung) merupakan sumber makanan yang kaya gizi. Rebung bisa diolah menjadi sayur, asalkan dibersihkan dan dimasak terlebih dahulu.
9. Rane
 |
daun rane cakar ayam |
Rane adalah tanaman jenis cakar ayam yang memiliki daun hijau dan merah. Untuk dikonsumsi, pilihlah daun yang berwarna hijau dan rebus terlebih dahulu sebelum dimakan.
10. Lumut Hati
_di_Taman_Nasional_Gunung_Merapi.jpg) |
lumut hati bertalus |
Lumut ini memiliki bentuk daun menyerupai hati dan biasa tumbuh menempel di batu lembab di ketinggian. Selain bisa dimakan, lumut hati juga memiliki manfaat sebagai penurun panas tubuh.
11. Paku pakis sayur
 |
tanaman paku / pakis sayur masih muda |
Paku sayur atau pakis memiliki ciri daun bergerigi dengan akar yang besar dan tangkai hijau. Tanaman ini bisa di makan ambil yang muda atau pucuknya harus direbus dulu sebelum dikonsumsi karena mengandung zat asam yang bisa mengganggu sistem pencernaan jika dimakan mentah.
12. Daun Senggani
 |
Daun senggani |
Daun kecil berbulu halus ini memiliki manfaat untuk menghentikan pendarahan dan menetralisir racun. Sebelum dimakan, pastikan untuk merebusnya agar bulu-bulunya hilang.
13. Jamur bulan Liar
 |
Jamur bulan aman untuk di makan |
Beberapa jenis jamur liar bisa menjadi makanan bergizi di alam bebas. Namun, sangat penting mengenali mana jamur yang aman dan mana yang beracun. Hindari jamur berwarna mencolok, berbau tajam, berlendir, atau memiliki bintik di tudungnya.
Tips Bertahan Hidup di Hutan
Agar tetap aman saat menjelajah hutan, penting untuk membawa perlengkapan dasar survival seperti kompas, peta, kotak P3K, dan peralatan outdoor lainnya. Bekali diri Anda dengan pengetahuan mengenai tanaman liar yang bisa dimakan agar tetap tenang dan siap menghadapi kondisi darurat.
Jika Anda suka menjelajahi alam, artikel ini bisa menjadi panduan bermanfaat dan referensi penting yang layak dibagikan.
Komentar
Posting Komentar